BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi yang
semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya
teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan
manusia. Ketakutan yang dirasakan oleh manusia akibat perkembangan teknologi
ini disebabkan adanya kekhawatiran akan adanya penyalahgunaannya oleh orang
yang tidak bertanggung jawaab.
Berbicara tentang dampak dari perkembangan IPTEK,
maka kita akan dihadapka pada berbagai bidang, bahkan hampir semua aspek dalam
kehidupan di dunia ini peyang dapat dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK,
seperti yang kita lihat sekarang ini, semua orang dalam kehidupannya
sehari-hari hampir tidak bisa lepas dari teknologi, seorang dosen kalau pergi
ke kampus tidak lupa membawa, laptop dan LCD, setiap orang selalu berdampingan
dengan HP, saat jam istirahat di rumah, selalu ditemani dengan tayangan
Televisi, dan lain sebagainya, kesemuanya itu hanya sebagian kecil dari
pengaruh perkembangan yang ditimbulkan oleh IPTEK.
Sebagai contoh PSS saat ini
mengidentifikasi bahwa penyalahgunaan senjata nuklir, kimia, biologi dan
radiologi serta WMO lain merupakan merupakan salah satu klaster ancaman bersama
bagi umat manusia. Padahal hal tersebut merupakan hasil pemikiran manusia yang
genius. Apalagi kalau perkembangan tersebut bersinergi negative dengan bahaya
terhadap keamanan lain, baik yang bersifat simetrik seperti antar Negara maupun
bahaya asimetrik seperti terorisme dan kejahatan transnasional terorganisasi
yang disponsori oleh “nonstate actors”. Hal tersebut tidak hanya membahayakan
Negara sebagai kesatuan (statecentric), tetapi juga membahayakan keamanan
manusia (human security). (Sofyan Sauri, 2009)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Lingkungan
Joseph Schumpeter (dalam Marchinelli
dan Smelser,1990 :14-20) mengisyaratkan tentang pentingnya inovasi dalam proses
pembangunan ekonomi di suatu negara. Dalam hal ini, pesatnya hasil penemuan
baru dapat dijadikan sebagai ukuran kemajuan pembangunan ekonomi suatu bangsa. Dari
berbagai tantangan yang dihadapi dari perjalanan sejarah umat manusia, kiranya
dapat ditarik selalu benang merah yang dapat digunakan sebagai pegangan mengapa
manusia “survival” yaitu oleh karena teknologi. Teknologi memberikan kemajuan
bagi industri baja, industri kapal laut, kereta api, industri mobil, yang
memperkaya peradaban manusia.. Teknologi juga mampu menghasilkan sulfur
dioksida, karbon dioksida, CFC, dan gas-gas buangan lain yang mengancam
kelangsungan hidup manusia akibat memanasnya bumi akibat efek “rumah kaca”.
Teknologi yang diandalkan sebagai
istrumen utama dalam “revolusi hijau” mampu meningkatkan hasil pertanian,-
karena adanya bibit unggul, bermacam jenis pupuk yang bersifat suplemen,
pestisida dan insektisida. Dibalik itu, teknologi yang sama juga menghasilkan
berbagai jenis racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, bahkan
akibat rutinnya digunakan berbagi jenis pestisida ataupun insektisida mampu
memperkuat daya tahan hama tananam misalnya wereng dan kutu loncat.
Teknologi juga memberi rasa aman dan
kenyamanan bagi manusia akibat mampu menyediakan berbagai kebutuhan seperti
tabung gas kebakaran, alat-alat pendingin (Iemari es dan AC), berbagai jenis
aroma parfum dalam kemasan yang menawan, atau abat anti nyamuk yang praktis
untuk disemprotkan, dan sebagainya. Serangkai dengan proses tersebut, ternyata
CFC (chlorofluorocarbon) dan tetrafluoroethylene polymer yang digunakan justru
memiliki kontribusi bagi menipisnya lapisan ozone di stratosfer.
Teknologi memungkinkan negara-negara
tropis (terutama negara berkembang) untuk memanfaatkan kekayaan hutan alamnya
dalam rangka meningkatkan sumber devisa negara dan berbagai pembiayaan
pembangunan, tetapi akibat yang ditimbulkannya merusak hutan tropis sekaligus
berbagai jenis tanaman berkhasiat obat dan beragam jenis fauna yang langka.
Bahkan akibat kemajuan teknologi, era
sibernitika yang mengglobal dapat dikomsumsi oleh negara-negara miskin
sekalipun karena kemampuan komputer sebagai intrumen informasi yang tidak memiliki
batas ruang. Dalam hal ini, jaringan Internet yang dapat diakses dengan biaya
yang tidak mahal menghilangkan titik-titik pemisah yang diakibatkan oleh jarak
yang saling berjauhan. Kemanjuan teknologi sibernitika ini meyakini ekonom
Peter Drucker (Toruan, dalam Jakob Oetama (ep.) 1999:35, bahwa kemajuan yang
telah dicapai oleh negara maju akan dapat disusul oleh negara-negara
berkembang, terutama oleh menyatunya negara maju dengan negara berkembang dalam
blok perdagangan.
Berdasarkan data perbandingan tersebut,
indikasi kebijaksanaan harus menitikberatkan perhatian yang lebih bagi upaya
untuk mengkreasi penemuan-penemuan teknologi, melalui tahapan mempelajari
proses akuisisi dan peningkatkan kemampuan teknologi yang telah dikuasai.
Berdasarkan hasil studi empiris yang
pernah dilakukan oleh Magrath dan Arens pada tahun 1987 (Prasetiantono, di
dalam Sudjana dan Burhan (ed.), 1996: 95), diperkirakan bahwa akibat erosi
tanah yang terjadi di Jawa nilai kerugian yang ditimbulkannya telah mencapai
0,5 % dari GDP, dan lebih besar lagi jika diperhitungkan kerusakan lingkungan
di Kalimantan akibat kebakaran hutan, polusi di Jawa, dan terkurasnya kandungan
sumber daya tanah di Jawa.
Terjadinya penurunan kualitas air
permukaan di sekitar daerah-daerah industri. Konsentrasi bahan pencemar yang
berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti merkuri, kadmium, timah hitam,
pestisida, pcb, meningkat tajam dalam kandungan air permukaan dan biota airnya.
Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau, sedangkan di
musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang
berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak.
Temperatur udara maksimal dan minimal
sering berubah-ubah, bahkan temperatur tertinggi di beberapa kola seperti
Jakarta sudah mencapai 37 derajat celcius. Terjadi peningkatan konsentrasi
pencemaran udara seperti CO, NO2r S02, dan debu. Sumber daya alam yang dimiliki
bangsa Indonesia terasa semakin menipis, seperti minyak bumi dan batubara yang
diperkirakan akan habis pada tahun 2020. Luas hutan Indonsia semakin sempit
akibat tidak terkendalinya perambahan yang disengaja atau oleh bencana
kebakaran. Kondisi hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian semakin
memyempit dan mengalami pencemaran.
B.
Dampak Positif Dan Negatif Tehadap Teknologi
Lingkungan
1.
Dampak Positif Bidang industri:
a.
Diperluasnya
lapangan kerja dengan berdirinya industri atau pabrik baru.
b.
Perkembangan
industri bertambah baik, misalnya dengan penelitian dan pengembangan di bidang
industri transportasi, elektronika, dan industri rekayasa.
c.
Berkembangnya
tanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk industritekstil, kayu sengon,
dan pinus untuk industri kertas).
d.
Diciptakannya
mesin daur ulang, sehingga sampah sebagai sumber pencemaran lingkungan dapat di
urangi.
e.
Peningkatan
industri ekspor migas dan nonmigas.
f.
Memperoleh devisa
dari industri pariwisata.
2.
Bidang Pertanian:
a.
Bertambahnya varietas
baru dan unggul.
b.
Peningkatan
hasil produksi pertanian.
c.
Dikenal dan dipakainya
alat-alat pertanian modern.
d.
Dikenalnya sistem
pemupukan dan obat-obatan hama.
e.
Pemberantasan
hama dengan pesawat terbang di perkebunan.
1.
Dampak
Negatif Bidang lingkungan alam:
a.
Lahan pertanian,
perkebunan, peternakan, dan kehutanan semakin sempit karena dibangun banyak
perumahan.
b.
Rusaknya lingkungan
alam, karena dibangunnya industri atau pabrik.
c.
Terjadinya banjir
dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali. (al: ilegal loging)
d.
Untuk pemenuhan
kebutuhan primer dan sekundernya manusia mengeksploitasi alam.
e.
Pemupukan yang
berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah.
f.
Penyemprotan peptisida
berimbas makhluk hidup yang lain terkena racun tahan lama yang dapat menyebar
dalam rantai makanan ke ekosistemnya sehingga dapat memengaruhi mata rantai
makhluk hidup yang memakannya.
g.
Terjadinya pencemaran
udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2 dan CO.
h.
Terjadinya pencemaran
air dari buangan limbah industri.
i.
Terjadinya pencemaran
udara dari asap-asap industri, mobil, dan kendaraan bermotor.
j.
Terjadinya pencemaran
tanah, bau, dan sampah-sampah industri dan rumah tangga.
Sedangkan pandangan teknologi yang
diciptakan manusia untuk lingkungan hidupnya menjadikan teknologi sebagai
pengatur keseimbangan terhadap kerusakan yang telah dilakukan oleh manusia dan
mengakibatkan manusia sangat ketergantungan terhadap penggunaan teknologi.
Penemuan yang canggih dalam bidang
industri ini menyebabkan dampak bagi lingkungan. Dimana terdiri dari :
lingkungan alam fisik ( air,udara, tanah), lingkungan alam biotik(tumbuhan,
hewan, manusia), lingkungan buatan ( waduk, bendungan), serta lingkungan sosial
( kelangsungan hidup manusia).
Untuk itu sasaran pembangunan dalam
bidang industri harus ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan
ini dapat dirasakan melalui manfaat yang ada dalam teknologi. Perlu dihindari
pula dampak negatifnya. Karena itu aspek lingkungan yaitu pelestarian
lingkungan baik masa kini maupun masa dating harus selalu menjadi perhatian
setiap pembangunan. Agar dalam setiap pembangunan berwawasan lingkungan
ditetapkan PPRI No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,
yaitu hasil studi mengenai dampak suatu
kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan proses
pengambilan keputusan.
Namun, pada kenyataanya dampak
kegiatan manusia terhadap lingkungan berupa :
1.
Mutasi Gen yaitu
perubahan gen dalam kromosom (letak dan sifat) yang menyebab-kan perubahan
sifat individu tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya lazim disebut
MUTASI saja. misalnya dengan sinar X.
2.
Dampak Rumah
Kaca Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon
dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung
es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek
rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut
mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara
Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perkiraan, efek rumah kaca
telah meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila kecenderungan peningkatan
gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan
global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas
CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari
permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi
menjadi meningkat. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas
karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas
CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara
dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan
laut untuk mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami: 25%
dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45%
diabsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
3.
Hujan Asam
Dalam
kehidupan sehari-hari, tentunya kita mengenal hujan yang memang hampir kita
jumpai setiap hari. Hujan secara umum bersifat asam (pH sedikit di bawah 6)
karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk
sebagai asam lemah (H2CO3). Jenis asam dalam hujan yang biasa terjadi ini
sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang
dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang. Sedangkan, hujan asam yang kita kenal
dapat diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Istilah
Hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang polusi industri di Inggris (Anonim, 2001). Tetapi istilah hujan asam
tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Deposisi asam ada dua jenis,
yaitu deposisi kering dan deposisi basah. Deposisi kering ialah peristiwa
kerkenanya benda dan mahluk hidup oleh asam yang ada dalam udara. Ini dapat
terjadi pada daerah perkotaan karena pencemaran udara akibat kendaraan maupun
asap pabrik. Selain itu deposisi kering juga dapat terjadi di daerah perbukitan
yang terkena angin yang membawa udara yang mengandung asam. Biasanya deposisi
jenis ini terjadi dekat dari sumber pencemaran. Deposisi basah ialah turunnya
asam dalam bentuk hujan. Secara alami
hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses
biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan
oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan
bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang
dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di
atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tana
4.
Lubang
Lapisan Ozon Ozon adalah lapisan gas yang terdapat di atmosfer, tepatnya di
lapisan stratosfer. Gas ozon terdapat dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaanya
sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi, Sinar matahari yang
memancar ke permukaan bumi mengandung radiasi sinar ultra violet yang berbahaya.
Sebelum mencapai ke permukaan bumi, molekul ozon menyerap radiasi ultra viole.
Sinar tersebut kemudian akan menguraikan ozon menjadi oksigen.
Namun ozon dapat terbentuk kembali
dari gabungan oksigen dan Radiasi sinar
ultra violet yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kecepatan pertumbuhan
tanaman, sehingga tumbuhan akan menjadi kerdil dan akibatnya, hasil panen akan
berkurang. bagi manusia, sinar ultra violet yang berlebihan dapat menimbulkan
kanker kulit, katarak, menurunnya sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit, dan
suhu udara terasa semakin panas. dengan demikian dapat dibayangkan apa yang
terjadi jika lapisan ozon rusak atau bocor. Kemajuan teknologi dan aktivitas
manusia memicu terjadinya kerusakan keseimbangan proses penguraian yang terjadi
pada laipsan ozon. Gangguan tersebut terjadi karena adanya golongan senyawa
klorofluorokarbon [CFC-chloro fluoro carbon] atau yang lebih dikenal sebagai
FREON.
Freon memiliki sifat tidak beracun,
tidak mudah terbakar, stabil, ringan, tidak larut dalam air dan murah sehingga
sangat menguntungkan. Karena sifat stabil tersebut, maka freon akan lolos
hingga ke lapisan stratosfer dimana ozon berada tanpa mengalami perubahan
kimia. Di lapisan ini, freon akan terurai oleh radiasi sinar ultra violet.
Penguraian senyawa freon akan
menghasilkan atom klor bebas yang sangat reaktif dan bersifat merusak lapisan
ozon. Laipsan ozon yang rusak tidak bisa terpulihkan lagi secara alami. Jika
dilihat dari foto satelit, laipsan ozon yang telah rusak tampak seperti lubang
sehingga disebut lubang ozon [ozon hole]. Sedangkan zat-zat yang dapat
menipiskan lapisan ozon disebut zat penipis lapisan ozon atau Ozon Depleting
Substance (ODS).
5.
Pencemaran
Air
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena
alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan
yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada
eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
C.
Dampak Kemajuan Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi informasi telah
membawa berbagai dampak bagi kehidupan kita baik dampak positif maupun dampak
negatif yang diperoleh akibat kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh teknologi
informasi kepada kita untuk bertukar informasi dan meminimalisir waktu dan
tenaga yang diperlukan untuk melakukan pertukaran informasi tersebut.
1.
Dampak positif teknologi informasi:
a.
Informasi
yang disampaikan lebih up to date dan akurat karena prosesnya cepat
b.
Komunikasi
jarak jauh pun menjadi sangat cepat dan praktis
c.
Menyediakan
informasi umum yang dapat menambah wawasan kita
d.
Dengan
internet dapat menghemat biaya dan tenaga yang dikeluarkan bila dibandingkan
dengan bertukar informasi melalui pos surat.
2.
Dampak negatif teknologi informasi:
a.
Munculnya
kejahatan jenis baru, misalnya penipuan dengan cara memanipulasi data pada
rekening bank, pencurian informasi berharga melalui sabotase jaringan
informasi, virus computer, penyadapan email, dsb.
b.
Pelanggaran
terhadap hak-hak privasi
c.
Pembajakan
lagu dan film
d.
Penyebaran
hal-hal yang berbau sara dan pornografi semakn cepat
D.
Menyikapi Kemajuan Teknologi Informasi
Kemajuan teknologi informasi telah
banyak membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan kita, oleh sebab itu
sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui cara yang tepat dalam menyikapi
kemajuan teknologi informasi tersebut untuk menghindarkan pengaruh dari hal-hal
yang negatif yang turut dibawa oleh kemajuan teknologi informasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kemajuan ilmu dan teknologi yang
semula bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya
teknologi telah menimbulkan keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan
manusia. Ketakutan yang dirasakan oleh manusia akibat perkembangan teknologi
ini disebabkan adanya kekhawatiran akan adanya penyalahgunaannya oleh orang
yang tidak bertanggung jawa
Masalah prioritas model teknologi
(iptek) apakah kompetitif (competitive) atau komparalif (comparative),
teknokrat yang diwakili Widjojo Nitisastro cs dan Sumilro Djojohadikusumo,
mengurutnya atas dasar teknik Delphi. Sedangkan B. J. habibie (Dewan Riset
Nasional) merangkainya dengan konsep matriks (Anwar, Ibrahim M., 1987).
Terlepas dari berbagai keberhasilan pembangunan yang disumbangkan oleh
teknologi dan sektor indusri di Indonesia, sesungguhnya telah terjadi
kemerosotan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan
Kemajuan dalam berkomunikasi semain
lama semakin mudah dan cepat. Hal ini terkait dengan perkembangan teknologi
informasi yang sangat cepat, informasi yang ingin disampaikan dari maupun
kepada masyarakat pun akan semakin akurat dan cepat. Media-media yang berperan
dalam pertukaran informasi tersebut antara lain adalah televisi, telepon
genggam, email, instant message, video call, dsb. Kehidupan tiap individu dan
teknologi informasi dalam masyarakat pun akan menjadi sangat erat hubungannya,
karena dengan adanya media informasi tersebut kita akan semakin cepat
mengetahui kabar terbaru dari lingkungan sekitar kita maupun semakin menambah
wawasan kita terhadap berbagai pengetahuan umum yang ingin kita ketahui melalui
perangakat informasi tersebut.
0 Komentar