MANUSIA DAN KEINDAHAN
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
C. RUMUSAN MASALAH
BAB II: PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEINDAHAN
B. PERKEMBANGAN KESENIAN
C. ALIRAN-ALIRAN KESENIAN
BAB III: KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama kebutuhan hidup fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi maka manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa indah (seni rasa indah). Pada umumnya, kesenian dapat dinikmati oleh manusia melalui dua macam indera, yaitu indera mata dan indera telinga.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menuntaskan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang menjadi salah satu syarat kelulusan dalam proses pembelajaran di jenjang S1 Teknik Mesin Universitas Gunadarma. Selain itu, diharapkan makalah ini menjadi tulisan yang bermanfaat dan menjadi referensi bagi semua orang yang membacanya.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di awal tadi, maka saya mengambil pokok masalah menjadi 3 rumusan yang akan dibahas selanjutnya. Berikut adalah rumusan/pokok masalah :
1. Pengertian Keindahan
2. Perkembangan Kesenian
3. Aliran-aliran Kesenian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keindahan
Kebudayaan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama kebutuhan hidup fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi maka manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa indah (seni rasa indah). Kesenian merupakan bagian kecil dari kebudayaan dan kelanjutan dari kebudayaan. Karena kebudayaan yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fisik, cenderung pada kebutuhan material. Apabila kebutuhan ini telah terpenuhi, manusia akan mencari kebutuhan lain yang belum diperolehnya. Dan kebutuhan itu adalah kebutuhan psikis yang cenderung pada kebutuhan spiritual, termasuk di dalamnya kesenian.
Pada umumnya, kesenian dapat dinikmati oleh manusia melalui dua macam inderanya, yaitu indera mata dan indera telinga atau keduanya secara serentak. Keindahan dalam hubungannya dengan kedua macam indera itu, dibedakan atas tiga macam, yaitu seni rupa, seni suara, dan seni pertunjukan.
 Seni Rupa
Seni rupa merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indera mata sehingga sifatnya visual. Wujudnya antara lain adalah seni bangunan, seni relief atau ukiran timbul, seni lukis, dan seni rias.
 Seni Suara
Seni suara merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indera telinga sehingga sifatnya audio. Wujudnya antara lain adalah seni vocal, seni instrumental, dan seni sastra yang lisan.
 Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan adalah kesenian yang dapat dinikmati melalui indera mata dan telinga sekaligus sehingga sifatnya audiovisual. Wujudnya antara lain adalah seni tari, seni drama, seni film.
B. Perkembangan Kesenian
Kesenian sebagai salah satu wujud dari karya manusia akan selalu tumbuh dan berkembang. Dalam perkembangannya, kesenian dapat dibedakan berdasarkan atas waktu, tempat, dan paham, adalah sebagai berikut :
 Perkembangan kesenian atas dasar waktu
Pada umumnya dibedakan atas tiga zaman, yaitu zaman kuno, zaman tengah, dan zaman modern.
 Perkembangan kesenian atas dasar tempat
Perkembangan kesenian ini dapat dibedakan atas kesenian rakyat, kesenian keraton, dan kesenian kota.
C. Aliran-aliran Kesenian
Di dalalm kesenian tersirat dua aliran besar dalam penciptaan kesenian, yaitu kuno dan modern. Yang kuno masih tergantung pada alam, sedangkan yang modern berusaha menciptakan sesuatu yang baru. Seni yang masih tergantung pada alam dikenal sebagai naturalisme atau realisme, sedangkan yang ciptaan manusia disebut ekspresionisme. Kedua macam aliran kesenian tersebut dapat terlihat dengan jelas dalam bidang seni lukis dan sastra.
 
A. Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu contoh seni rupa murni yang mengutamakan nilai estetika daripada nilai guna. Pada umumnya, sebuah karya seni lukis merupakan suatu gambaran atau ungkapan ekspresi dari seorang pelukis. Oleh karena itu, meskipun tidak memperhatikan nilai guna, karya seni lukis merupakan salah satu karya seni yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Lukisan merupakan seni rupa murni dua dimensi yang dituangkan dalam media lukis (kanvas, kertas, dls) dengan menggunakan alat lukis seperti cat, pensil, dan lain sebagainya. Dengan konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan efek pencahayaan dengan acuan estetika, maka terciptalah suatu karya lukisan yang dapat dinikmati keindahannya. Berikut aliran seni lukis dan ciri-cirinya :
Aliran seni lukis dan ciri-cirinya :
1. Romantisme
Aliran romantisme merupakan aliran seni lukis yang mengungkapkan sebuah kejadian atau peristiwa yang dianggap menarik dan istimewa. Karya aliran romantisme cenderung kaku dan statis. Berikut ciri-ciri aliran romantisme :
Tema kejadian yang mengenaskanUngkapan penuh gerak dan berlebihanCenderung didramatisirCenderung menggunakan warna-warna cerah.
2. Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran ini merupakan bentuk sanggahan terhadap aliran klasisme yang statis dan romantisme yang berlebihan. Berikut ciri-ciri aliran realisme :
Cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alamTidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seniCenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk aslinya.
3. Neoklasisme
Aliran neoklasisme hampir mirip dengan klasisme dan cenderung melanjutkan ciri khas klasisme. Aliran ini berkembang seiring dengan hadirnya beberapa seniman akademis yang sangat populer di zamannya. Berikut ciri-ciri aliran ini :
Tema lukisan adalah istana dan melibatkan keluargaPewarnaan sering berkembangCenderung tenang dan lembutTerdapat gerakan pada objek benda.
4. Klasisme
Aliran klasisme lahir pada zaman Renaisance abad ke-14. Masa itu merupakan awal mula kembalinya pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Adapun ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut :
Penggambaran objek dibuat-buat dengan sendirinyaMenerapkan teknik dekoratif untuk memperoleh objekObjek lukisan terkesan indah dan sopan.
5. Naturalisme
Sesuai dengan namanya, aliran ini sangat memperhatikan keadaan alam. Aliran naturalisme mencoba memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Ciri-ciri naturalisme antara lain :
Tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggiMengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu yang menjadi objek lukisan.Tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata.Cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.
6. Art Deco
Pada akhir perang dunia I, aliran ini sangat populer. Aliran ini merupakan penanda zaman dalam bentuk-bentuk arsitektur yang anggun. Aliran art deco cenderung menerapkan warna-warna cemerlang dan bentuk yang sederhana.
7. Ekspresionisme
Aliran seni lukis ini memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang ditungkan dalam sebuah kanvas. Dengan gaya seperti itu, aliran ini memiliki ciri-ciri :
Mengutamakan tema berdasarkan kebebasanCenderung selalu memberikan efek yang bisa diambil dari kasat mata.
8. Kubisme
Aliran kubisme mencoba mengungkapkan segala bentuk yang terwujud dari sebuah benda-benda geometris seperti kubus, bola, segitiga, kerucut, dan lain sebagianya. Aliran ini cenderung lebih banyak memakai kubus sebagai bentuk dasar untuk mewujudkan objek lain. Ciri-ciri aliran ini antara lain :
Banyak memakai bidang ruang dan geometrisGambar yang dihasilkan cenderung terlihat ceria
9. Primitivisme
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar dan dua dimensi. Ciri-ciri aliran primitivisme antara lain :
Menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datarCenderung sanat sederhanaTerikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung primitiv.
10. Impresionisme
Aliran seni lukis ini mengungkapan sebuah lukisan berdasarkan kenyatan alam yaitu murni yang berasal dari temuan objek alam sekitarnya dengan pertimbangan berdasarkan kondisi alam yang diinginkan. Ciri-ciri aliran ini antara lain :
Karya cenderung tidak mendetail tanpa garis penegasObyek yang dihasilkan agak kaburObyeknya sangat alami.
11. Abstrak
Aliran seni lukis yang beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak ban yak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Ciri-ciri :
Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.
12. Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang liar. Merupakan sebuah Aliran seni yang sangat mengungkapam kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri :
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapanganPenggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga keberadaan garis yang jelas dan kuat dapat dideteksi.
13. Pointilisme
Aliran seni luki yang mana sangat memanfaatkan teknik melukis dengan sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Ciri-ciri :
Objek warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah.Objek terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini.
14. Futurisme
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresidalam design dan juga Futurisme Aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan lebih efisien .
15. Pos Impresionisme
Pos Impresionisme merupakan sliran berkelanjutan dari impresionisme yang lebih banyak mengejar pada cuaca.Cuaca ini sangat berpengaruh dalam hasil lukisannya tersebut. Ciri-ciri :
Post-Impresionisme pertama-tama mendapat pengaruh dari gerakan ImpresionismeLukisan sangat berpengaruh pada lingkungan alam 3.Langsung menggambar pada objek yang langsung
16. Surealisme
Merupakan aliran seni lukis yang sangat menampilkan sosok natural yang diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Ciri-ciri :
Seni surealisme memiliki keyakinan bahwa karena bebas dari aturan, pikiran cenderung lebih imajinatif dalam ide-ide yang dihasilkannya.Kebanyakan seniman yang melukis dalam bentuk surealis, menggunakan asosiasi bebas menggunakan salah satu dari dua metode berekspresi, Absolute Surrealism dan Veristic Surrealism.
17. Dadaisme
Dadaisme merupakan aliran seni lukis dengan cara menyajikan karya artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan. Ciri-ciri :
Dominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan primer, tajam dan kontrasCenderung menggambarkan kembali kearah primitif, kuno, magic, main-main, naïve.
18. Pop art
Pop art merupakan seni yang menggunakan obyek/benda yang populer sebagai subject-matter, dan berhubungan dengan imajinasi kebendaan di lingkungan sehari-hari. Ciri-ciri :
Cenderung mengutamakan imajinasi di lingkunganCenderung bersifat kebendaanSelalu menggunakan objek yang dianggap menarik
19. Optik art
Optik art merupakan aliran seni lukis yang memanfaatkan ilusi mata, yang mana ilusi tersebut bisa menjadi imajinasi. Ciri-ciri :
Pada umumnya seni optik bertsifat abstrak, formal, dan eksak.Seni optik dengan wujudnya yang khas berupa susunan geometris berulang-ulang, merupakan semacam usaha untuk mengeksploitir kelemahan mata dengan ilusi ruang (dan terkadang gerak semu).
20. Postmodernisme
Postmodernisme mendasarkan pandangan pada hiper-realitas, mereka bisa sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan melalui media. Ciri-ciri :
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang tidak ilmiah dan proses berpikir irasional sebagai reaksi terhadap modernisme.Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai modernisme. Sebaliknya, postmodernisme didasarkan pada anarkisme, non-totaliter, dan ketidakpastian.
21. Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat manusiawi dalamkehidupan manusia. Aliran ini menganggap mesin dan teknologi telah mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka dari itu ukiran dan ulir flora pun dibuat cenderung ‘berlebihan’ untuk menekankan keterampilan yang sifatnya sangat emosional. Ciri-ciri :
Gambarnya terlihat sangat berlebihanUkiran flora sangat cenderung berlebihanTerlihat sering menggunakan sifat manusiawi
22. Constructivism
Constructivism adalah sebuah aliran yang berlandaskan pada suatu konstruksi yang mengatur suatu sistem sosial, yang ditandai oleh penggunaan metode industri untuk menciptakan object geometris. Ciri-ciri :
Penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitamGambar sebagai pengalaman visual yang terjadi secara serentak.
23. Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang menggunakan simbol (lambang) tertentu untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat menarik. Penganut simbolisme umumnya cenderung menyembunyikan makna tertentu di dalam karya mereka. Mereka juga mencintai bentuk-bentuk geometris.
24. Monumentalisme
Merupakan sebuah aliran seni yang berusaha untuk menimbulkan kesan peringatan pada sesuatu yang agung atau yang sangat mengagumkan. Monumen-monumen yang sering anda lihat di beberapa kota merupakan contoh karya aliran ini.
  B.Seni Sastra
Berbicara tentang aliran sastra, dalam karya sastra, dikenal beberapa aliran berikut:
1. Realisme.
Aliran sastra ini merupakan sastra yang melukiskan keadaan/peristiwa sesuai dengan kenyataan EKE apa adanya. Pengarang tidak menambah ataupun mengurangi suatu kejadian yang dilihatnya secara positif, yang diuraikan yang baik-baik saja.
Contoh: Karya sastra angkatan 45, baik prosa maupun puisi, banyak yang beraliran realisme. Seperti puisi berjudul pertemuan karya Chairil Anwar.
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tantang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
2. Naturalisme.
Aliran sastra ini melukiskan sesuatu secara apa adanya yang dijiwai adalah hal-hal yang kurang baik.
Contoh: Pada sebuah kapal karya Nh. Dini dan cerpen-cerpen Motinggo Busye.
3. Neonaturalisme.
Merupakan aliran baru dari aliran neturalisme. Aliran ini tidak saja mengungkapkan sisi jelek, namun juga memandang sesuatu dari sudut yang baik pula. 
Contoh: Raumanen karya Marianne Kattopo, Katak hendak jadi lembu karya Nur Sultan Iskandar, dan Keluarga Purnama karya Ramadhan K.H.
4. Ekspresionisme
Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada perasaan jiwa pengarangnya. 
Contoh: Puisi-puisi karya Chairil Anwar, Sutardji CB, Subagio Sastrowardojo, Toto Sudarto Bachtiar.
Puisi Doa, karya Charil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
5. Impresionisme.
Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada kesan sepintas tentang suatu peristiwa, kejadian atau benda yang ditemui atau dilihat pengarang. Dalam hal tersebut, engarang mengambil hal-hal yang penting-penting saja.
6. Determinisme.
Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan suatu peristiwa atau kejadian dari sisi jeleknya saja. Biasanya menyoroti pada ketidakadilan, penyelewengan dan lain-lain yang dianggap kurang baik pengarang. 
Contoh: Sebagian besar puisi angkatan 66.
7 Surelaisme.
Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan sesuatu secara berlebihan sehingga sulit dipahami oleh penikmat atau pembaca.
Contoh: Bib-Bob (drama) Karya Rendra, Lebih hitam dari hitam (cerpen) karya Iwan Simetupang, Pot (Puisi) karya Sutardji Calzoum Bachri.
8. Idealisme.
Yaitu aliran dalam sastra yang selalu melukiskan cita-cita, gagasan, atau pendirian engarangnya.
Contoh: Puisi-puisi karya Chairil Anwar.
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorangpun kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
9. Simbolisme
Yaitu aliran sastra yang menampilkan simbol-simbol (isyarat) dalam karyanya. Hal ini dilakukan pengarang untuk mengelabui maksud yang sesungguhnya.
10. Romantisme.
Yaitu aliran dalam sastra yang selalu melukiskan sesuatunya secara sentimentil penuh perasaan.
Contoh: Dian Yang Tak Kunjung Padam, karya Sutan Takdir Ali Syahbana, Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana. Cintaku jauh di Pulau karya Chairil Anwar.Cintaku jauh di pulau
Gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bukan memancar
Di leher kukalungkan oleh-oleh buat si pacar
Angin membantu, laut terang, tapi tersa
Aku tidak ‘kan sampai padanya
Di air tenang, angin mendayu
Di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertahta, sambil berkata
“Tujukan perahu ke pelabuhanku saja”
Amboi! Jalan sudah bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama ‘kan merapuh!
Mengapa ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku
Manisku jauh di pulau
Kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri
11. Psikologisme.
Yaitu aliran dalam sastra yang selalu menekankan pada aspek-aspek kejiwaan.
Contoh: Ziarah (roman) karya  Iwan Simatupang, Belenggu (roman) karya Abdul Muis.
12. Didaktisme.
Yaitu aliran dalam sastra yang menekankan pada aspek-aspek pendidikan. Dalam sastra lama banyak karya yang bersifat mendidik.
Contoh: Salah Asuhan, roman, karya Abdul Muis, Karena Kerendahan Budi, karya HSD Muntu, Syair Perahu, syair karya Hamzah Fansuri.
13 Mistikisme.
Yaitu aliran dalam sastra yang melukiskan pengalaman dalam mencari dan merasakan nafas ketuhanan dan keabadian.
Contoh : Syair Perahu, karya Hamzah Fansuri, Nyanyi Sunyi, karya Amir Hamzah, Kekasih Abadi, karya Bahrum Rangkuti, Rindu Dendam, karya J.E. Tetengkeng.

BAB III
KESIMPULAN
Manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa indah (seni rasa indah). Keindahan dapat dinikmati melalui indera penglihatan dan indera telinga. Kesenian merupakan bagian kecil dari kebudayaan.